|
VIVAnews - Megawati Soekarnoputri belum mau berkomentar lebih banyak soal pencalonannya sebagai ketua umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan dalam kongres yang rencananya digelar April mendatang.
"Kita lihat di kongres nanti," kata dia saat dikonfirmasi kesiapannya maju ke bursa calon ketua umum partai berlambang moncong putih ini, Sabtu 6 Februari 2010, di sela-sela konferda III PDI Perjuangan di Denpasar.
Disinggung kalau adiknya, Guruh Soekarnoputra yang ingin masuk dalam pencalonan sebagai ketua umum, Mega mengatakan kalau semuanya sudah sangat jelas tertuang dalam Surat Keputusan (SK) 435.
Guruh sendiri saat ini juga ada di Bali, tepatnya di Tabanan bertemu dengan kader PDI Perjuangan dan calon bupati Tabanan I Wayan Sukaja yang didepak dari PDI Perjuangan karena surat rekomendasinya dianulir oleh Megawati.
Saat dimintai komentarnya terkait keberadaan Guruh yang juga ada di Bali, Megawati menganggap kalau keberadaan adiknya tidak ada kaitannya dengan urusan kepartaian melainkan hanya urusan pribadi.
"Urusan di Tabanan sudah selesai," jawab Mega singkat.
Apakah kalau Guruh akan maju sebagai ketua umum, dirinya akan tetap mendukung sang adik? Megawati menjelaskan kalau ini bukan persoalan dukung mendukung tapi persoalan dukungan pada jajaran grass root PDI Perjuangan.
"Kita sudah punya aturan main dalam internal partai dan tentunya adik saya sangat tahu jelas aturan-aturan partai," ungkap Megawati.
Dalam Konferda kali ini juga ikut hadir empat partai di luar PDI Perjuangan yaitu Partai Demokrat, Partai Golongan Karya, Partai Gerindra, dan Partai Hanura.
Sementara suara dari Bali sendiri sudah memiliki tekad bulat untuk tidak mengeluarkan nama lain kecuali Megawati yang dicalonkan sebagai ketua umum, karena dianggap telah berhasil memimpin PDI Perjuangan dan menjadi perekat antar anggota di tengah gejolak banyaknya partai lain yang terancam pecah.
|
VIVAnews - Politisi PDIP Guruh Soekarno Putra mendeklarasikan dirinya sebagai bakal calon ketua umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDIP periode 2010-2015, Sabtu kemarin. Anggota fraksi PDIP di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Maruarar Sirait menyambut baik pencalonan diri adik Megawati Soekarno Putri ini.
"Namanya orang usaha, 'kan boleh-boleh saja, tapi hasil akhirnya Megawati yang akan jadi Ketua Umum kok," kata Maruarar kepada wartawan di Gedung DPR, Senin, 18 Januari 2010.
Maruarar mengatakan berdasarkan hasil survei yang dilakukan dari tingkat kecamatan hingga DPP, hampir seluruh anggota masih menginginkan Megawati memimpin PDIP. Menurut Maruarar, Megawati merupakan figur perekat dalam PDIP.
"(Megawati) masih dibutuhkan karena PDIP ini partai yang sangat heterogen. Anggota dari beragam etnis, agama, dan latar belakang itu bisa solid karena figur Megawati," ujar Maruarar.
Maruarar menilai Megawati menjadi politisi melalui jalan yang panjang. Dia mengungkapkan, meski mengalami banyak penzaliman, Megawati tetap tegar.
Maruarar juga mengatakan Megawati berbeda dengan kebanyakan tokoh yang hanya bergulat dengan pemikiran. Menurut Maruarar, Megawati benar-benar menjalani pemikirannya dengan tindakan dan berjuang di lapangan.
"Saya ingat pada masa Orde Baru, bersama Gus Dur (Abdurrahman Wahid) di PB Nahdlatul Ulama, Mega di PDIP memperjuangkan demokrasi yang ketika itu sangat mahal," tutur Maruarar.
Maruarar membenarkan bahwa figur pemersatu partai tidak harus menjabat sebagai ketua umum partai. Namun Maruarar menyatakan PDIP masih percaya diri dengan cara yang dijalani saat ini. Dia juga mengatakan bahwa regenerasi yang dituntut banyak orang tidak sekadar mengganti orang.
"Jangan bayangkan mudah cari figur perekat. Partai ini masih membutuhkan ketokohan kuat dan program yang pro-rakyat sekaligus manajemen partai modern. Justru kalau Mega tidak mau jadi ketua umum, bingung kami," kata Maruarar.
|
VIVAnews - Fungsionaris Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Guruh Soekarnoputra mengatakan kesiapannya untuk maju memimpin PDIP berawal dari permintaan daerah. Guruh mengatakan dia tidak akan mencalonkan diri jika daerah tidak memintanya memimpin PDIP menggantikan Megawati Soekarnoputri.
"Pertama saya ingin meluruskan, dalam tradisi partai itu bukan mencalonkan tapi dicalonkan, ada aspirasi sejak 2004, sudah banyak daerah meminta saya memimpin partai menggantikan Megawati," kata Guruh kepada wartawan di ruang fraksi PDIP di gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Rabu, 27 Januari 2010.
Menurut Guruh, permintaan itu semakin mengristal dan mengerucut. Maka dia menyatakan siap dan bersedia menjadi salah satu kandidat ketua umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDIP.
Lebih lanjut, Guruh mengatakan bahwa dukungan berasal dari Sabang sampai Merauke. Dorongan terbanyak datang dari Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatra Utara. "Terbanyak dari pengurus anak cabang, ranting, sampai anak ranting," ujar Guruh.
Guruh mendeklarasikan dirinya sebagai bakal calon ketua umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDIP periode 2010-2015, Sabtu 16 Januari 2010 lalu. Ia optimistis dapat memimpin partai menggantikan posisi kakaknya, Megawati.
Saat deklarasi, Guruh menyampaikan sebuah pesan yang mengisyaratkan bahwa Megawati tak akan maju lagi sebagai ketua umum. "Mega pernah berkata sudah lanjut usia dan ia mendambakan PDIP sebagai partai yang ampuh untuk dipegang generasi baru," kata Guruh. "Ini isyarat sudah saatnya Mega turun."
Namun, Guruh menyatakan akan sportif jika kelak Megawati mencalonkan diri kembali sebagai ketua umum PDIP. "Saya menghargai Mbak Mega kalau tetap maju dan saya menghargai siapapun yang mendukung Mega," ujar dia.
Mulai chatting dengan teman di Yahoo! Pingbox baru sekarang!!
Membuat tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah