Kamis, 12 Agustus 2010

Sabtu, 17 Juli 2010




Megawati Soekarnoputri


AMANAT 1 JUNI IBU MEGAWATI SOEKARNOPUTRI


Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.
Pada 1 Juni 1945 Bung Karno mengumandangkan sebuah pidato maha penting di depan sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Pidato yang kemudian dirumuskan dalam alinea 4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan nilai-nilai Pancasila yang digali Bung Karno dari persada Indonesia.
Pidato ini maha penting bagi kita sebagai bangsa karena dua alasan mendasar:
pertama, Pancasila telah menjadi norma fundamen, filsafat, pikiran yang sedalam-dalamnya, jiwa, serta hasrat yang sedalam-dalamnya untuk di atasnya didirikan gedung Indonesia Merdeka yang kekal dan abadi. Dasar yang diperlukan sebagai syarat agar kita bisa mengklaim diri sebagai sebuah negara merdeka.
Dalam kedudukan yang demikian, Pancasila telah menjadi roh yang membimbing arah perjuangan mencapai Indonesia yang merdeka dan berdaulat penuh. Tapi lebih dari itu, Pancasila telah menjadi bintang penuntun bagi bangsa ini dalam mengarungi masa depan yang masih jauh membentang di hadapan berlapis-lapis generasi yang akan datang.
ya sendiri.
Namun dalam beberapa dekade usaha mengisi kemerdekaan kita menyaksikan, di satu sisi Pancasila telah dipisahkan keterkaitannya dengan penggalinya, dikaburkan pengertian-pengertiannya, diselewengkan, dan akhirnya secara perlahan-lahan ditinggalkan dalam prakteknya. Di sisi lain, keteguhan kita sebagai kekuatan Pancasilais dalam memperjuangkan Pancasila agar menjadi ideologi yang hidup, mengalami perapuhan.
Untuk itu saudara-saudara, dalam rangka memperingati hari lahirnya Pancasila saya amanatkan kepada semua pejuang-pejuang Pancasilais:
Pertama, satukan hati, pikiran, ucapan dan tindakanmu ke dalam satu tarikan nafas perjuangan mewujudkan Pancasila. Jangan pernah biarkan tindakanmu mengkhianati ucapanmu. Jangan pernah biarkan ucapanmu mengkhianati pikiranmu. Dan jangan pernah biarkan pikiranmu mengkhianati hati nuranimu. Di dalam kesatuan dan keteguhan hati, pikiran, ucapan dan tindakanmu Pancasila akan menampakan kewibawaaannya.
Kedua, jadikanlah gotong royong sebagai intisari Pancasila menjadi cara pikirmu, menjadi cara tuturmu, dan menjadi cara kerjamu dimanapun dan kapanpun. Jangan pernah lelah untuk berpikir dan bertindak secara gotong royong. Hanya dengan cara itu, Pancasila akan menjadi ideologi dinamis yang hidup dan berdialektika di tengah-tengah bangsa yang bhineka ini.
Ketiga, sebagai bangsa yang sedang menjadi – a nation in the making – ingatlah akan pesan Bung Karno, “Jikalau bangsa Indonesia ingin supaya Pancasila yang saya usulkan itu, menjadi satu realiteit, yakni jikalau kita ingin hidup menjadi satu bangsa, satu nationaliteit yang merdeka, ingin hidup sebagai anggota dunia yang merdeka, yang penuh dengan perikemanusiaan, ingin hidup di atas dasar permusyawaratan, ingin hidup sempurna dengan sociale rechtvaardigheid, ingin hidup dengan sejahtera dan aman – janganlah lupa akan syarat untuk menyelenggarakannya, ialah perjuangan, perjuangan, dan sekali lagi perjuangan...”.
Karenanya, berjuang, berjuang dan sekali lagi berjuang di jalan ideologi Pancasila 1 Juni 1945 harus menjadi elan hidup setiap pejuang pancasilais. Hanya dengan cara itu, kita dapat mencapai tujuan masyarakat adil dan makmur sesuai cita-cita didirikannya Negara Proklamasi 17 Agustus 1945.

Terima kasih.

Merdeka!
Kedua, Pancasila sekaligus telah berfungsi sebagai alat efektif yang mempertautkan bangsa yang bhinneka ini ke dalam keikaan yang kokoh. Pancasila telah menjadi magnet yang memberikan alasan bagi kita untuk menerima kemajemukan sebagai anugrah. Sebuah fungsi instrumentalistik yang efektif dalam menghindarkan bangsa ini dari kemungkinan terjadi sengketa ideologis berkepanjangan yang bagi cukup banyak bangsa baru telah memakan korban anak-anakny


Golkar dan PDI-P Tolak Tarif Listrik Dinaikkan Lagi





Tempo/Kink Kusuma Rein

TEMPO Interaktif, Jakarta -Masa depan rencana pemerintah untuk menaikkan tarif dasar listrik (TDL) tampaknya akan suram. Beberapa anggota Badan Anggaran DPR menunjukkan keengganan mereka untuk menyetujui rencana tersebut.

"Kami dari Fraksi Partai Gollkar jelas menolak. Baru saja dinaikkan, masak, sudah ada niatan menaikkan lagi?" ujar Ketua Badan Anggaran DPR Melchias Markus Mengkeng kepada Tempo di Gedung DPR, sore ini (19/8).

Menurut dia, munculnya rencana menaikkan TDL yang dalam dua tahun anggaran berturut-turut adalah bentuk ketidakprofesionalan pemerintah. "Ini berarti manajemen kelistrikan kita tidak firm," tegas dia.

Anggota Badan Anggaran DPR dari Fraksi PDI-P Maruarar Sirait senada dengan Melchias. Dia menolak rencana pemerintah tersebut karena menganggap akan mempersulit masyarakat dan pengusaha.

Apalagi, kata Maruarar, tingginya angka inflasi dan pencabutan subsidi BBM akan menambah beban bersama. "Menurut saya pribadi, berat sekali kalau TDL dinaikkan. Tahun ini sudah naik, jangan sampai tahun depan naik lagi," ujarnya.

Alih-alih menaikkan TDL, Maruarar mengusulkan pemerintah bekerjasama dengan DPR untuk mencari solusi alternatif menghadapi ketatnya anggaran.Pemerintah bisa mencari solusi lain dengan menaikkan target produksi (ifting) minyak dan kualitasnya serta meningkatkan tax ratio.

Melchias mengaku akan menjegal rencana kenaikan TDL ini saat pembahasan di Badan Anggaran DPR. "Penolakan bisa di Panitia Kerja," kata Melchias.


VIVAnews - Ketua Forum Masyarakat Pemantau Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang menilai kondisi Komisi II yang membidangi bidang pemerintahan sangat memprihatinkan. Kondisi ini membuat politisi dari dua partai yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Golkar akan sangat dominan.

Politisi-politisi dari partai lain, dinilai Sebastian, minim jam terbang. Dia pun pesimistis akan tercipta revisi Undang-undang Pemilu yang demokratis dan semakin baik. Hal ini disampaikan Sebastian Salang dalam diskusi di Doekoen Coffee Jakarta, Sabtu, 17 Juli 2010.

"Kalau kita cermati di Komisi II, kita prihatin karena jarang perdebatan ideologis. Hanya beberapa yang punya jam terbang cukup baik," kata dia.

Perdebatan pun didominasi fraksi PDI Perjuangan dan Golkar. "Mereka memiliki jam terbang yang tinggi, sehingga rumusan UU politik yang baru akan sangat dipengaruhi oleh mereka berdua," ucap Sebastian.

Sebastian kemudian menyatakan hingga saat ini Indonesia belum mempunyai desain sistem politik yang permanen. Dengan demikian, tidak pernah tercipta kehidupan demokrasi yang semakin baik, efektif, dan efisien.

"Setiap mau Pemilu, Undang-undang Pemilu diubah. Seolah-olah negara dalam keadaan darurat. Kita tidak pernah merasa berada dalam fase kepastian," ujar Sebastian.

Bahkan Sebastian pesimistis sistem demokrasi yang baik tercipta, karena partai politik hanya mengutamakan kepentingan masing-masing. "Jangan-jangan sengaja dibuat seperti ini. Bebas memanfaatkan sistem politik untuk kepentingan mereka," kata Sebastian.

Rabu, 07 Juli 2010

Jumat, 18 Juni 2010

Sabtu, 12 Juni 2010


AMINTAS SIRAIT
63 TAHUN
12 Juni 2010


TUHAN TERIMA DOAKU
BIARLAH IA MENDAPATKAN KESENANGAN DI USIA TUANYA
DAN AJAR AKU MENYENANGKAN HATINYA
AMIN
KRISTIAN SIRAIT
http://kristiansirait.blogspot.com/

AMSAL3:15
...Ia lebih berharga dari pada permata; apapun yang kauinginkan,tidak
dapat menyamainya.3:16 Umur panjang ada di tangan kanannya, ditangan
kirinya kekayaan dan kehormatan.3:17 Jalannya adalah jalan
penuhbahagia, segala jalannya sejahtera semata-mata.

Jumat, 21 Mei 2010

Partai Jomblo Indonesia

Category: Humor Politik

PARTAI JOMBLO INDONESIA. NO 50
Semboyan : "jomblo itu pedih jendral ... !!"

Partai ini sebenarnya sudah ada sejak jaman baheula, dikarenaken orang-orangnya yg sibuk mengejar karir, ataupun kalah sistem seleksi alam ataupun terkena dampak rolek (resiko orang jelek) delele. Kami memberi buketi bukan janji, soalnya janji lagi jalan-jalan, Bu Keti ajah yang ada dirumah.

Kami PJI akan berusaha memperjuangkan aspirasi kawula muda yang rata-rata tersingkirkan oleh seleksi alam dalam mencari jodoh. Kami bukanlah produk orde baru maupun orde lama, kami memiliki grassroot yang sangat kuat, cuman kadang-kadang kepentok masalah dana pas tanggal tua,

Kami siap berafiliasi dengan partai manapun sepanjang mereka tidak mengisolasi kaum jomblo yang mayoritas ini, kami tidak korupsi, sedikit kolusi cincay-cincay an, dan yang pasti nepotisme, ... namanya juga usaha coy.

Kami akan berusaha sekuat tenaga agar battle of sexes, standar ganda delele agar dihilangkan dari bagian pencarian pasangan, karena hal ini dapat menimbulkan ketidakpastian dan ketidak jelasan dalam suatu hubungan. Kami agar mendukung poligami karena ketidakseimbangan jenis kelamin yang tersedia saat ini.

Kami mencari dana dengan cara halal, tidak menjual diri, hanya kadang-kadang menggadaikan tape radio buat malem mingguan, jualan kaos biar bisa kencan berduaan dan kadang-kadang ngamen biar bisa beliin yayang kaos idaman.

Resolusi kami :

  1. Kami tidak pernah menyepelekan janda maupun gadis, kami menerima semua aspirasi dan kasih sayang mereka.
  2. Kami tidak membedakan jenis kelamin semboyanya kasih sayang diatas segalanya.
  3. Jika ada salah satu dari anggota caleg kami mendua, kami siap dipecat.
  4. Kami telah menyelamatkan 50juta jomblo terlantar, dan dengan bantuan anda menjadi partisipan kami, mungkin akan lebih banyak lagi jomblo-jomblo yang selamat dari kepunahan.
  5. Logo kami monyong putih memang kurang begitu aspiratif, tapi itu bermakna sangat dalam dimana monyong merupakan perwakilan dari rasa dan karsa kami yang kurang mendapatkan kasih sayang. Inga inga coblos monyong putih, jangan monyong item karena eh karena monyong item teh kebanyakan makan oncom.


Kami adalah teman wong jomblo :

11.03.03
Kami menyelamatkan 50 jomblo yang mengejar ngejar seekor kuda nil gara desperate, membimbing mereka kembali kejalan yang benar agar bisa membedakan bahwa walaupun kuda nil itu sama-sama mamalia, tapi hasil persilanganya akan menghancurkan umat manusia.

12.05.03
Kami mengembalikan dana siluman sebesar 50milyar, karena kami merasa uang monopoli itu bukan hak kami, kami hanya mengharapkan dana umum dan kesempatan, apalagi kalo lewat start dapet 2000.

08.09.03
Dua orang caleg kami mengundurkan diri dari kabinet gotanggotong karena merasa bertanggung jawab dengan meningkatnya kadar jomblo yang memiliki Ph lebih dari 0,05 % sehingga terpaksa memakai deodoran yang berlebihan.

Antara Janda, Keperawanan, dan Partai Politik


Seorang "Janda" yang sudah 3 kali kawin-cerai periksa di dokter kandungan. Waktu dokter mau periksa dalam, terjadi percakapan.

Janda : "Hati-hati periksanya ya dok, saya masih 'perawan' lho ...!"

Dokter: "Lho? Katanya ibu sudah kawin-cerai 3 kali, mana bisa masih perawan ...?"

Janda : "Gini lho dok, eks suami saya yang pertama ternyata impoten."

Dokter: "Oh gitu, tapi suami ibu yang ke-2 gak impoten kan?"

Janda : "Betul dok, cuma dia gay, jadi saya gak diapa-apain sama dia."

Dokter: "Lalu suami ibu yang ke-3 gak impoten dan bukan gay kan?"

Janda : "Betul dok, tapi ternyata dia itu orang 'partai politik'...."

Dokter: "Lalu apa hubungannya dengan keperawanan ibu ...?"

Janda : "Dia cuma janji-janji saja dok, 'gak pernah direalisasikan!!!"

Dokter: "?!?!?!?!????

Sabtu, 08 Mei 2010

Inilah Susunan Pengurus DPP PDI-P 2010-2015
WARTA KOTA Gede Moenanto Soekowati,Rachmat Hidayat

KOMPAS/ KRIS R MADA


* Tjahjo Kumolo, Sekjen Baru PDI-P

SANNUR, KOMPAS.com- Puncak Kongres III PDI Perjuangan ditandai dengan pengumuman sekaligus pelantikan pengurus DPP PDI Perjuangan 2010-2015, Kamis (8/4/2010). Setelah melalui pembahasan oleh formatur tunggal, susunan kepengusan disampaikan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Sejumlah wajah baru menghiasi kepengurusan itu, di antaranya terpilihnya Tjahjo Kumolo sebagai Sekjen PDI Perjuangan.

Mereka yang terpilih sebagai para ketua DPP PDI Perjuangan dan Sekjen PDI Perjuangan itu disampaikan Mega di hadapan jajaran pengurus dan utusan kongres PDI Perjuangan di Hotel Inna Grand Bali Beach.

"Tidak mudah untuk memilih mereka yang membantu saya sebagai DPP karena begitu banyak yang bagus, tapi tempatnya terbatas bagi mereka yang nantinya dan mereka yang tidak ada lagi namanya bukan tidak terpikir sebagai ketua umum saya akan berpikir terus untuk memasukkan mereka, sehingga segala sesuatu jalan baik bagi mereka yang disebutkan namanya jangan jadi sombong dan pongah," katanya.

Kongres dilaksanakan dengan melakukan evaluasi terus menerus. Bagi mereka yang ingin sekadar namanya ada di tempat itu akan diterapkan disiplin partai. Sejumlah orang yang disebutkan Mega sudah tidak ada di tempat karena sudah pulang.

Saat menegangkan itu diumumkan Mega, dan sejumlah nama yang terpilih dalam struktur PDI Perjuangan terdiri ketua umum, di bawahnya ketua internal (6), program kehidupan masyarakat (6), lembaga pemerintah (7). Di bawah sekjen terdapat tiga wasekjen, bendahara umum dan dua wakil bendahara, mereka yang terpilih sebagai pengurus DPP berjumlah 27 orang.

"Bagi mereka yang saya sebutkan saya minta mendampingi, jangan komentar karena diberikan hak kepada saya untuk memilih orang bagaimana cara mendisiplinkan anggota-anggota partai," katanya.

Khusus untuk penjabat Ketua Bidang Kehormatan Partai, Sudarto Danusubroto, Mega menyatakan, "Nama ini paling senior yang mengikuti keluarga sebagai ajudan dan diketahui sangat disiplin terus menerus dapat membaktikan karir sampai menjabat sebagai anggota DPR. Sudarto sebelumnya mantan polisi."

Berikut susunan lengkap pengurus DPP PDI Perjuangan:

Ketua Umum: Megawati Soekarnoputri

Ketua DPP Bidang Kehormatan: Sidarto Danusubroto
Bidang Keanggortaan: Idam Samawi
Bidang Organissi: Jarot Saiful Hidayat
Bidang Sumberdaya dan Dana" Effendi Simbolon
Bidang Pertanian Perikanan dan Kelautan: Mindo Sianipar
Kesehatan dan Tenaga Kerja: Ribka Tjiptaning
Keagaaman dan Kebudayaan: Hamka Haq
Industri dan Perdagangan: Nusirman Sujono
Perempaun dan Anak: Iryanti Sukamdani
Bidang Transportasi: I Made Urip MSI
Bidang Energi dan Pertambangan: Bambang Wuryanto
Bidang Kehutanan dan Perkebunan: Mohammad Prakosa
Ketua Bidang Keuangan dan Perkbankan: Emir Moeis
Ketua Bidang Hukum Dan HAM: Trimedya Panjaitan
Pertahanan Keamanan dan Hubungan Internasional Andreas H Pariera
Bidang Otonomi Daerah: Komarudin Watubun

"Sekjen setelah selama ini saya berpikir dan berpikir diberikan kepada Tjahjo Kumolo," kata Mega. "Spesial terima kasih kepada Pramono yang menjalankan tugas dengan sangat baik," lanjutnya.

Sekjen: Tjahjo Kumolo

Wakil Sekjen Bidang Internal: Eriko Sotaduga
Wakil Sekjen Bidang Program: Ahmad Baskara
Wakil Sekjen Bidang Kesekertariatan: Hasto Kristianto

Bendahara Umum: Olly Dodokambey
Wakil Bendahara Umum" Rudiyanto Tjen
Wakil Bendahara Umum: Yuliari Pieter Batubara.

Nama-nama itu menurut Mega disusun berhari-hari karena orangnya harus berwibawa dan disiplin.

Rabu, 21 April 2010

Megawati Ucapkan Sumpah Jabatan
Laporan wartawan KOMPAS.com Caroline Damanik
Kamis, 8 April 2010 | 13:55 WIB
Muhammad Hasanudin
Megawati berbincang dengan Sukirman, simpatisan PDI-P yang mengayuh becak dari Surabaya ke Bali demi menemui dirinya.
TERKAIT:

SANUR, KOMPAS.com - Setelah terpilih secara aklamasi dalam paripurna Kongres III PDI-P di Hotel Inna Grand Bali Beach Sanur, Kamis (8/4/2010) siang, Megawati Soekarnoputri mengucapkan sumpah jabatannya sebagai Ketua Umum partai periode 2010-2015.

Dengan dipandu oleh pimpinan sidang sementara Frans Lebu Raya, Megawati mengucapkan sumpahnya dengan suara yang tidak terlalu lantang tapi tetap jelas. "Janji jabatan. Pertama, bahwa saya untuk diangkat sebagai Ketum DPP PDI-P masa bakti 2010-2015 akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila dan UUD 1945, AD/ART PDI-P, piagam dan program PDI-P dan segala ketentuan partai yang berlaku," tuturnya.

Mega juga mengucapkan janji bawah dirinya akan menjunjung tinggi kehormatan, martabat dan disiplin partai, mengutamakan kepentingan partai daripada kepentingan pribadi, memegang rahasia partai serta berusaha menyelesaikan segala permasalahan partai dengan asas kekeluargaan.

Paripurna dibuka sekitar pukul 14.30 WITA dengan agenda pengambilan sumpah jabatan. Saat masuk ke ruang pelantikan, Mega disambut bak seorang ratu. Dia didampingi oleh putrinya Puan Maharani, suaminya Taufik Kiemas, serta petinggi partai lainnya seperti Tjahjo Kumolo dan Pramono Anung.

Setelah pengambilan sumpah, paripurna diskors hingga pukul 16.00 WITA. Nanti, Mega akan langsung mengumumkan orang-orang pilihannya dalam kepengurusan baru.

Pengurus Baru PDIP
Rano Karno Dilantik Hari Ini
Laporan wartawan KOMPAS.com Caroline Damanik
Rabu, 21 April 2010 | 11:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah pengurus baru DPP PDI-P periode 2010-2015 dilantik hari ini, Rabu (21/4/2010). Tiga pengurus baru bisa dilantik karena pada hari terakhir kongres awal April lalu di Bali, mereka berhalangan hadir.

Mereka adalah Ketua DPP Bidang Informasi dan Komunikasi Rano Karno yang terkenal melalui sinetron Si Doel Anak Sekolahan, Ketua Bidang Organisasi Jarot Syaiful Hidayat, serta Ketua Bidang Perempuan dan Anak Irianti Sukamdani.

"Iya, hari ini ada pelantikan pengurus yang belum sempat dilantik kemarin," tutur Ketua DPP Bidang Kesehatan dan Tenaker Ribka Tjiptaning di DPP PDI-P Lenteng Agung sebelum pelantikan.

Pelantikan akan langsung dilakukan oleh ketua umum baru PDI-P, Megawati Soekarnoputri, setelah menerima keluarga bayi kembar Jared Christophel dan Jayden Christophel। Memang, seperti biasanya, DPP PDI-P menggelar rapat DPP setiap hari Rabu.


Tjahjo Kumolo, Sekjen Baru PDI-P
Laporan wartawan KOMPAS.com Caroline Damanik
Kamis, 8 April 2010 | 16:57 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com - Ketua Umum terpilih PDI-P Megawati Soekarnoputri akhirnya menjatuhkan pilihan hatinya kepada Tjahjo Kumolo untuk mendampinginya mengelola sebagai Sekretaris Jenderal PDI-P hingga tahun 2015 mendatang.

Selama ini, Tjahjo dikenal sebagai Ketua Fraksi PDI-P di DPR RI. "Setelah memang saya terus mencoba berpikir maka kali ini Sekjen diberikan kepada Tjahjo Kumolo," tutur Mega pada penghujung sidang paripurna Kongres III PDI-P di Hotel Inna Grand Bali Beach Sanur, Kamis (8/4/2010) malam.

Mega juga menyempatkan diri mengucapkan terima kasih banyak kepada Pramono Anung, Sekjen sebelumnya. Mega berterima kasih karena menurutnya Pramono sudah sudah menjalankan tugasnya dengan baik. Pramono kini menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI.

Tjahjo kemudian diambil sumpahnya bersama 25 pengurus lainnya langusng oleh Megawati. Mega berharap para pengurus ini nantinya segera bekerja untuk membesarkan partai dan bekerja untuk rakyat.

"Inilah muka-muka baru dari DPP yang telah saya godok sebenarnya berhari-hari bukan hanya menjelang kongres. Mencari kehormatan ini yg susah karena orang-orangnya harus berwibawa dan disiplin sehingga bisa mendisiplinkan partai," tutup Mega.

Kasus Gayus
Kejagung Cek Rumah Cirus Rp 4 Miliar
Rabu, 21 April 2010 | 12:53 WIB
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Jaksa Cirus Sinaga sewaktu membantah semua kecurigaan bahwa dia "main-main" dalam menangani perkara terdakwa Gayus HP Tambunan di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (22/3/2010).

JAKARTA, KOMPAS.com — Kejaksaan Agung berjanji akan mengecek keberadaan rumah mewah seharga Rp 4 miliar yang diduga milik Jaksa Cirus Sinaga di Jalan Busi Kelurahan Sitirejo I, Kecamatan Medan Kota, Sumatera Utara.

"Informasi itu akan kita tindak lanjuti, dan memerintahkan Jaksa Agung Muda Pengawasan (untuk mengecek kebenaran informasi itu)," kata Wakil Jaksa Agung (Waja) Darmono seusai acara pelantikan Kajati Sumatera Barat (Sumbar) dan Kajati Maluku, di Jakarta, Rabu (21/4/2010).

Cirus Sinaga dicopot dari jabatannya sebagai Asisten Tindak Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Jawa Tengah karena tidak cermat dalam menangani perkara pegawai Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak, Gayus HP Tambunan.

Cirus Sinaga, SH diduga memiliki sebuah rumah mewah di Jalan Busi Kelurahan Sitirejo I, Kecamatan Medan Kota.

Dari informasi yang berkembang di lingkungan Kejagung, Cirus Sinaga diduga memiliki sebuah rumah mewah di kawasan Jakarta Selatan yang harganya sekitar Rp 2 miliar. Rumah itu dibeli dari salah seorang pengacara, dan pengacara itu mengaku yang membeli rumah itu adalah pengusaha pisang.

Berdasarkan investigasi di Medan, Minggu (18/4/2010), rumah mewah yang disebutkan milik Cirus Sinaga itu berada berdekatan dengan Gereja Kristen Luther Indonesia (GKLI).

Salah seorang warga Jalan Busi Kelurahan Sitirejo I yang mengaku bernama Boru Manurung mengakui rumah tersebut milik Cirus Sinaga, yang juga mantan Kepala Kejaksaan Negeri Lubuk Pakam. "Hampir semua orang di sekitar sini tahu itu rumah Cirus Sinaga," kata Boru Manurung.

Namun, kata dia, warga di sekitar Jalan Busi itu jarang melihat Cirus Sinaga berada di rumah tersebut karena hanya ditempati keluarganya. "Dia jarang kelihatan di situ," katanya.

Kamis, 01 April 2010

3 Nama Masuk Bursa Sekjen


TIDAK hanya sikap PDI Perjuangan, apakah akan berkoalisi dengan pemerintah atau beroposisi, yang menghangatkan suhu politik menjelang Kongres III di Bali, 6-9 April mendatang. Siapa yang bakal menduduki jabatan sekretaris jenderal (sekjen) dan wacana memunculkan jabatan Wakil Ketua Umum DPP pun menjadi pembicaraan hangat di media.
Seperti disampaikan anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Eva Kusuma Sundari, muncul tiga nama yang diwacanakan mengganti Pramono Anung sebagai Sekjen DPP. Dia menyebut tiga nama itu Maruarar Sirait, Ganjar Pranowo, dan Effendi Simbolon.

Ketiga nama bakal calon Sekjen DPP itu bukanlah wajah asing dalam PDI Perjuangan. Maruarar dan Simbolon selama ini duduk di kepengurusan pusat PDI Perjuangan sebagai Ketua DPP. Sementara Ganjar selalu dipercaya menjadi Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI.

Ketiganya pun sama-sama duduk di DPR sejak periode lalu, dan sama-sama dikenal vokal dalam sepak terjangnya di parlemen. Siapapun, kata Eva, tentu boleh memiliki keinginan. Namun hasil akhirnya tetap akan berpulang kepada keputusan Ketua Umum DPP, Megawati Soekarnoputri.

Sementara, Pramono Anung disebut-sebut akan ditempatkan ke posisi yang lebih tinggi sebagai Wakil Ketua Umum PDI Perjuangan, sebuah jabatan yang selama ini tidak ada dalam kepengurusan DPP. Meski demikian, Sabam menilai, apapun yang akan terjadi di dalam tubuh partai, keputusan tetap berada di tangan Megawati.

"Posisi wakil ketua umum memang bisa saja diadakan, dengan mengubah AD/ART partai dalam kongres," jelas anggota Dewan Pertimbangan Pusat PDI Perjuangan, Sabam Sirait.

Kongres PDI Perjuangan, katanya, tidak mengagendakan pemilihan sekjen. Yang ada dalam kongres adalah pemilihan ketua umum (ketum) dan formatur. Formatur itulah yang nantinya akan membantu sekaligus memberi masukan kepada ketua umum tentang nama-nama mana saja yang akan dimasukkan ke dalam susunan pengurus DPP periode berikutnya, termasuk nama sekjen. (pri/*)



Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. br> Cepat sebelum diambil orang lain!

Rabu, 10 Februari 2010

Jelang Kongres PDIP di Bali
Megawati Yakin Guruh Tahu Aturan Partai
PDIP punya aturan main dalam internal partai dan dia yakin Guruh tahu aturan itu.
Sabtu, 6 Februari 2010, 14:51 WIB
Eko Priliawito
  (Antara/ Akbar Nugroho Gumay)

VIVAnews - Megawati Soekarnoputri belum mau berkomentar lebih banyak soal pencalonannya sebagai ketua umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan dalam kongres yang rencananya digelar April mendatang.

"Kita lihat di kongres nanti," kata dia saat dikonfirmasi kesiapannya maju ke bursa calon ketua umum partai berlambang moncong putih ini, Sabtu 6 Februari 2010, di sela-sela konferda III PDI Perjuangan di Denpasar.

Disinggung kalau adiknya, Guruh Soekarnoputra yang ingin masuk dalam pencalonan sebagai ketua umum, Mega mengatakan kalau semuanya sudah sangat jelas tertuang dalam Surat Keputusan (SK) 435.

Guruh sendiri saat ini juga ada di Bali, tepatnya di Tabanan bertemu dengan kader PDI Perjuangan dan calon bupati Tabanan I Wayan Sukaja yang didepak dari PDI Perjuangan karena surat rekomendasinya dianulir oleh Megawati.

Saat dimintai komentarnya terkait keberadaan Guruh yang juga ada di Bali, Megawati menganggap kalau keberadaan adiknya tidak ada kaitannya dengan urusan kepartaian melainkan hanya urusan pribadi.

"Urusan di Tabanan sudah selesai," jawab Mega singkat.

Apakah kalau Guruh akan maju sebagai ketua umum, dirinya akan tetap mendukung sang adik? Megawati menjelaskan kalau ini bukan persoalan dukung mendukung tapi persoalan dukungan pada jajaran grass root PDI Perjuangan.

"Kita sudah punya aturan main dalam internal partai dan tentunya adik saya sangat tahu jelas aturan-aturan partai," ungkap Megawati.

Dalam Konferda kali ini juga ikut hadir empat partai di luar PDI Perjuangan yaitu Partai Demokrat, Partai Golongan Karya, Partai Gerindra, dan Partai Hanura.

Sementara suara dari Bali sendiri sudah memiliki tekad bulat untuk tidak mengeluarkan nama lain kecuali Megawati yang dicalonkan sebagai ketua umum, karena dianggap telah berhasil memimpin PDI Perjuangan dan menjadi perekat antar anggota di tengah gejolak banyaknya partai lain yang terancam pecah.

 

 

 

 

Maruarar Sirait: Mega Pasti Menang
Justru kalau Mega tidak mau jadi ketua umum, bingung kami.
Senin, 18 Januari 2010, 15:09 WIB
Eka Puspasari, Suryanta Bakti Susila
Megawati membuka Rakernas PDIP (Antara/Andika Betha)

VIVAnews - Politisi PDIP Guruh Soekarno Putra mendeklarasikan dirinya sebagai bakal calon ketua umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDIP periode 2010-2015, Sabtu kemarin. Anggota fraksi PDIP di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Maruarar Sirait menyambut baik pencalonan diri adik Megawati Soekarno Putri ini.

"Namanya orang usaha, 'kan boleh-boleh saja, tapi hasil akhirnya Megawati yang akan jadi Ketua Umum kok," kata Maruarar kepada wartawan di Gedung DPR, Senin, 18 Januari 2010.

Maruarar mengatakan berdasarkan hasil survei yang dilakukan dari tingkat kecamatan hingga DPP, hampir seluruh anggota masih menginginkan Megawati memimpin PDIP. Menurut Maruarar, Megawati merupakan figur perekat dalam PDIP.

"(Megawati) masih dibutuhkan karena PDIP ini partai yang sangat heterogen. Anggota dari beragam etnis, agama, dan latar belakang itu bisa solid karena figur Megawati," ujar Maruarar.

Maruarar menilai Megawati menjadi politisi melalui jalan yang panjang. Dia mengungkapkan, meski mengalami banyak penzaliman, Megawati tetap tegar.

Maruarar juga mengatakan Megawati berbeda dengan kebanyakan tokoh yang hanya bergulat dengan pemikiran. Menurut Maruarar, Megawati benar-benar menjalani pemikirannya dengan tindakan dan berjuang di lapangan.

"Saya ingat pada masa Orde Baru, bersama Gus Dur (Abdurrahman Wahid) di PB Nahdlatul Ulama, Mega di PDIP memperjuangkan demokrasi yang ketika itu sangat mahal," tutur Maruarar.

Maruarar membenarkan bahwa figur pemersatu partai tidak harus menjabat sebagai ketua umum partai. Namun Maruarar menyatakan PDIP masih percaya diri dengan cara yang dijalani saat ini. Dia juga mengatakan bahwa regenerasi yang dituntut banyak orang tidak sekadar mengganti orang.

"Jangan bayangkan mudah cari figur perekat. Partai ini masih membutuhkan ketokohan kuat dan program yang pro-rakyat sekaligus manajemen partai modern. Justru kalau Mega tidak mau jadi ketua umum, bingung kami," kata Maruarar.

 

Jika Diminta Daerah, Guruh Siap Rebut PDIP
Guruh mengatakan bahwa dukungan berasal dari Sabang sampai Merauke.
Rabu, 27 Januari 2010, 17:57 WIB
Eka Puspasari, Suryanta Bakti Susila
Guruh Soekarno Putra (baliwww.com)

VIVAnews - Fungsionaris Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Guruh Soekarnoputra mengatakan kesiapannya untuk maju memimpin PDIP berawal dari permintaan daerah. Guruh mengatakan dia tidak akan mencalonkan diri jika daerah tidak memintanya memimpin PDIP menggantikan Megawati Soekarnoputri.

"Pertama saya ingin meluruskan, dalam tradisi partai itu bukan mencalonkan tapi dicalonkan, ada aspirasi sejak 2004, sudah banyak daerah meminta saya memimpin partai menggantikan Megawati," kata Guruh kepada wartawan di ruang fraksi PDIP di gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Rabu, 27 Januari 2010.

Menurut Guruh, permintaan itu semakin mengristal dan mengerucut. Maka dia menyatakan siap dan bersedia menjadi salah satu  kandidat ketua umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDIP.

Lebih lanjut, Guruh mengatakan bahwa dukungan berasal dari Sabang sampai Merauke. Dorongan terbanyak datang dari Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatra Utara. "Terbanyak dari pengurus anak cabang, ranting, sampai anak ranting," ujar Guruh.

Guruh mendeklarasikan dirinya sebagai bakal calon ketua umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDIP periode 2010-2015, Sabtu 16 Januari 2010 lalu. Ia optimistis dapat memimpin partai menggantikan posisi kakaknya, Megawati.

Saat deklarasi, Guruh menyampaikan sebuah pesan yang mengisyaratkan bahwa Megawati tak akan maju lagi sebagai ketua umum. "Mega pernah berkata sudah lanjut usia dan ia mendambakan PDIP sebagai partai yang ampuh untuk dipegang generasi baru," kata Guruh. "Ini isyarat sudah saatnya Mega turun."

Namun, Guruh menyatakan akan sportif jika kelak Megawati mencalonkan diri kembali sebagai ketua umum PDIP. "Saya menghargai Mbak Mega kalau tetap maju dan saya menghargai siapapun yang mendukung Mega," ujar dia.

 



Mulai chatting dengan teman di Yahoo! Pingbox baru sekarang!!
Membuat tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah

Jumat, 15 Januari 2010

AYO DUKUNG
 
BALON DPD DKI JAKARTA
 

AUDI TAMBUNAN

 

 



Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang!