INTERNATIONAL


Indonesia Promosikan Komodo di Kawasan ASEAN


ANTARA/Widodo S. Jusuf/as
MATARAM--MI: Indonesia mempromosikan Komodo kepada para peserta pertemuan tingkat senior Head of National Tourism Organizations (NTOs) kawasan ASEAN yang berlangsung mulai 29 Juni hingga 3 Juli di Hotel Sheraton, Senggigi Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pada kesempatan tersebut, Indonesia berupaya memperomosikan Komodo yang merupakan salah satu nominasi The New 7 Wonder of Nature dengan dengan cara menyediakan laptop, counter and flyers bagi partisipan untuk memberikan dukungan bagi program Vote Komodo.

Para peserta pertemuan tersebut di antaranya berasal dari Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam selain juga hadir perwakilan dari Jepang, China, Korea, India dan UNEP.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kebudayaan dan Partiwisata Wardiyatmo mengatakan, dipilihnya Lombok sebagai lokasi pertemuan selain juga untuk membantu mempromosikan program Visit Lombok Sumbawa (NTB) 2012 juga berupaya untuk mempromosikan Komodo.

Sebagaimana diketahui Taman Nasional Komodo (TNK) saat ini merupakan salah satu dari 28 finalis The New 7 Wonder of Nature (7 Keajaiban Dunia Alam yang Baru). Pemungutan suara akan berlangsung hingga 2011.

Diharapan TNK menjadi salah satu dari 7 keajaiban Dunia Alam yang Baru yang akan ditentukan oleh banyaknya suara secara online dari para pemilih di seluruh dunia. Pemilihan dilakukan melalui website www.new7wonders.com. (YR/OL-3)



ASEAN Sepakat Seragamkan Sertifikasi Standar Kompetensi Pariwisata

MI/Safir Makki/rj
JAKARTA--MI: Negara anggota ASEAN sepakat melakukan penyeragaman sistem sertifikasi standar kompetensi bidang pariwisata atau ASEAN Common Competency Standard for Tourism Professionals (ACCSTP).

"ACCSTP itu sendirinya sebenarnya merupakan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang biro perjalanan wisata, hotel, dan restoran, sehingga Indonesia sudah mempunyai standar kompetensi ASEAN," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan dan Pariwisata, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kembudpar) I Gusti Putu Laksaguna, dalam keterangan persnya di Jakarta, Minggu (4/7).

Kesepakatan itu merupakan hasil pertemuan pariwisata ASEAN ke-32 yang diselenggarakan di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, NTB sejak 29 Juni hingga 3 Juli 2010.

Pertemuan tersebut dihadiri perwakilan Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura dan Vietnam.

Selain itu, hadir pula perwakilan dari Jepang, China dan Korea Selatan, India dan UNEP (lembaga PBB urusan lingkungan) sebagai peserta pendukung. Peserta pertemuan pariwisata ASEAN itu merupakan pejabat setingkat d ibawah menteri.

"Ini pertemuan pertama dan Indonesia menjadi lead country dalam pembahasan sertifikasi kompetensi tenaga kerja pariwisata karena sejumlah pertimbangan, termasuk keseriusan Indonesia dalam mengembangkan sektor kepariwisataan," kata Putu.

Putu mengatakan, bukan rahasia lagi kalau ingin memajukan kualitas dan penyaluran SDM pariwisata di lingkungan ASEAN maka perlu digunakan syarat kualifikasi kompetensi.

Pembahasan sertifikasi kompetensi tenaga kerja pariwisata ASEAN atau yang dikenal dengan sebutan ASEAN Tourism Professional Monitoring Committee (ATPMC) itu merupakan tindak lanjut dari Mutual Recognition Arrangement (MRA) atau standar kompetisi sumber daya manusia (SDM) bidang pariwisata tingkat ASEAN.

MRA ditandatangani oleh para menteri pariwisata negara ASEAN, 29 Januari 2010, dan penandatanganan kesepatakan MRA itu merupakan langkah maju negara ASEAN dalam menyongsong liberalisasi pariwisata ASEAN 2010.

"Kita tahu bahwa kesepakatan melunturkan hambatan dalam pergerakan SDM Pariwisata untuk wilayah ASEAN, karena MRA merupakan kesepakatan antarnegara anggota ASEAN atas standar kompetensi SDM pariwisata," kata Putu Laksaguna. (Ant/OL-3)